Jawacana adalah organisasi kebudayaan nirlaba independen dengan semangat “Hidup & Menghidupi Sastra Jawa” yang didirikan oleh seniman Paksi Raras Alit di Yogyakarta pada 1 April 2017. Pada awalnya, Paksi Raras Alit bersama para koleganya alumni Sastra Jawa UGM menginiasi gerakan ini sebagai ruang edukasi membaca dan menulis aksara Jawa. Para alumni UGM lulusan konsentrasi studi filologi (naskah kuna) sastra Jawa tersebut mempunyai gagasan bahwa pengetahuan yang didapatkan di lingkungan akademik mesti disebarkan ke masyarakat. Lebih khusus lagi berangkat dari keresahan melihat kondisi aksara dan bahasa Jawa di kalangan anak muda Yogyakarta yang semakin terpinggirkan.
Program awal yang menjadi tonggak Jawacana adalah menggelar KELAS HANACARAKA secara gratis untuk masyarakat umum yang digelar rutin seminggu sekali. Berbagai riset dan uji coba telah dilakukan Jawacana dalam menghadirkan kelas baca tulis aksara Jawa secara gratis untuk masyarakat, dengan materi dan kurikulum yang telah teruji standar akademis. Pada perkembangannya, Jawacana tumbuh menjadi komunitas yang mendapatkan banyak sokongan dari masyarakat Yogyakarta, di mana bentuk komunitas ini kemudian menjadi kerja kolektif bagi siapa saja yang mempunyaI minat dengan kebudayaan Jawa. Aneka dukungan datang dari sesama komunitas budaya, pemerintah, swasta, seniman, dan berbagai individu.
Berbagai program kemudian tumbuh dan berkembang di Jawacana, di antaranya terbitnya tabloid cetak berbahasa Jawa JAWACANA pada tahun 2018, yang rutin terbit 2 bulan sekali. Sayangnya, pandemi tahun 2020 menghentikan nafas tabloid bahasa Jawa dengan konsep "media cetak bahasa Jawa segar dan muda" tersebut.
Saat ini Jawacana mempunyai program reguler mingguan KELAS HANACARAKA, diskusi dan workshop kebudayaan Jawa WRUH!, dan mengembangkan program tahunan penerbitan terjemahan manuskrip kuna sastra Jawa. Dalam rentang waktu sejak 2017 Jawacana juga berkembang menjadi lembaga konsultasi untuk kajian kebudayaan Jawa, aksara dan bahasa Jawa, serta terlibat dalam berbagai kegiatan seni budaya Jawa. Sejak 2018 hingga hari ini, Jawacana menempati lokasi di Rumah KPY, Gondomanan, Yogyakarta, bahu membahu bersama Sanggar Seni Kinanti Sekar dalam menjalankan programnya.