Seniman kelahiran Jogja 16 Juni 1985 ini lulus S1 Sastra Jawa UGM (2009) dan S2 Magister Sastra UGM (2023) dengan predikat wisudawan pascasarjana terbaik (IPK 4.00).
Di dunia kesenian pada tahun 2016 Paksi mendirikan Kelompok Seni Mantradisi yang mengeksplorasi musik dan Macapat, dan merilis karya “Goro-goro Diponegoro” (2017), “Adisarisara” (2017), “Sinjang” (2018), “Sabdanaya” (2018), “Sinjang-Chronology” (2020). Paksi juga mengembangkan grup keroncong berbahasa Jawa PAKSIBAND sejak 2017. Band ini merilis single “Keroncong Suka-suka” (2021), “Gembira Loka” (2022), dan “Keroncong Lebaran” (2022). Bentuk musik tersebut banyak digemari oleh penikmat kanal YouTube Paksi Band. Pada tahun 2023, Paksiband merilis 10 lagu baru yang dikemas dalam album bertajuk PANEN RAYA. Album ini berhasil menjadi nominee AMI AWARDS 2023 ARTIS KERONCONG KONTEMPORER TERBAIK.
Pada tahun 2019-2020 Paksi menjabat direktur utama Festival Kebudayaan Yogyakarta, produser “Jogjakarta Literary Festival” 2019, mengelola festival “Jayadipuran Culture & Art” (2020, 2021, 2022), “Festival Sastra Jawa” (2020), dan “Festival Sastra Yogyakarta” (2022, 2023). Paksi juga menulis naskah dan menyutradarai musikal komedi “Sastra Wayang (2021)”. Penulis naskah, sutradara, aktor dalam “Musikal Hanacaraka” (2021), penulis dan sutradara film “Musikal Hariti” (2022), penulis naskah musikal “Ki Pamong” (2022) dalam acara satu abad Tamansiswa. Dalam dunia akting, Paksi juga terlibat sebagai aktor dalam pertunjukan “Dongeng Cinta-Ceuk Aing” (2020) karya Sujiwo Tejo yang ditulis oleh Agus Noor, dan bermain sebagai aktor utama dalam film musikal “Ayun-ayun Negeri” (2021) karya Garin Nugroho. Paksi juga dikenal aktif menulis esai kebudayaan di beberapa media.
Paksi menjabat sebagai Ketua Alumni KAGAMA FIB-Ikasasdaya pada tahun 2022-2027. Sejak tahun 2021 Paksi menjadi anggota Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta.